Tes Alergi dan Chest Therapy untuk batuk Kinan

Ini tentang Kinan yang batuk berkepanjangan ( -/+ sudah 3 minggu) dan ikhtiar kami untuk menyembuhkan batuk Kinan. Iya, akhir September kemarin, Kinan mulai batuk dan demam, kali ini batuk terlama Kinan, sampai berat badan (bb) terjun bebas lebih dari 1,5 kg. Sedih banget. Banget.
Dari dulu memang saya selalu khawatir kalau Kinan batuk, karena tidur dan selera makannya biasanya ikut terganggu.
Akhirnya, kami konsutasi dengan dr. Cahya Dewi S, SpA di RS JIH. Belakangan saya baru tahu kalau beliau ini salah satu Dsa yang concern pada alergi anak. Setelah bercerita panjang lebar tentang batuk Kinan, dr. Cahya bertanya apakah Kinan punya riwayat alergi atau tidak. Dan iya, Kinan memng ada riwayat alergi yang artinya Kinan beresiko juga memiliki alergi 40-60% dengan tingkat resiko sedang. Kemudian dr. Cahya menyarankan untuk tes alergi IgE Atopy.  Dr Cahya juga memeriksa paru-paru Kinan dengan stetoskop, ternyata memang lendir/dahak di paru-paru bagian bawah cukup banyak dan kental. Saya sedih lagi dengernya. Nah untuk bantu Kinan mengeluarkan dahaknya, dr. Cahya menyarankan saya untuk membawa Kinan ke fisioterapi, untuk chest therapy, terapi uap, dan juga ada beberapa obat untuk Kinan.
Kinan tes IgE Atopy
Jadi, IgE Atopy, atau kalau tidak salah dengar dr Cahya menyebutnya tes IgE Spesifik, digunakan untuk mengetahui pencetus alergi pada anak. Pemeriksaan tes IgE Atopy ini mendeteksi terhadap 20 jenis alergen dalam darah, mulai dari aneka debu rumah tangga, hewan-hewan, hingga makanan. Biaya untuk tes alergi ini bervariasi antara 1-2 jutaan tergantung dimana kita melakukan tes tersebut. Nantinya, dari hasil tersebut kalau memang negatif, dr. Cahya minta saya untuk tetap memberikan makanan tersebut pada Kinan. Dengan harapan bbnya bisa naik lagi.
Gimana prosesnya? Ya diambil darahnya hehehehehe saya udah siap-siap handle tangisan dan reaksi lain Kinan sih, tapi tetep ajaaaaa rasanya ya gitu deh ya. Hasil tes ini bisa diambil kira-kira 2 hari lagi (hari Selasa), tapi Alhamdulillah hari Senin saya sudah dapat hasilnya via email. Segera saya screenshot dan saya kirim ke dr. Cahya. Sebenarnya hasilnya cukup informatif, karena saya juga bisa tau kalau Kinan alergi white egg. Hasil alergi Kinan terdeteksi adanya antibodi yang sangat lemah, dan seringkali tidak ada gejala klinis yang signifikan.
Melalui whatsapp, Dr Cahya meminta saya untuk menjaga makanan Kinan, dengan menghindari telur (dan olahannya) selama 2 minggu. Hal ini disebut eliminasi, menghindari pencetus alergi sama sekali untuk melihat apakah batuk Kinan membaik setelah menghindari telur. Kemudian setelah 2 minggu eliminasi, mulai diberikan telur, dan diamati apakah batuknya kemudian muncul lagi atau tidak.
Sebenarnya, alergi yang menyebabkan reaksi batuk, pada umumnya disebabkan karna debu-debu rumah tangga. Reaksi alergi makanan, biasanya berupa reaksi pada kulit, tapi dr Cahya tetap menyarankan kami untuk mencoba eliminasi pencetus alergi tersebut.
Kinan Chest Therapy
dr Cahya memberikan surat pengantar untuk fisioterapi, namun karena kami harus pulang ke Solo, saya coba mencari informasi fisioterapis yang bisa diminta untuk melakukan terapi di rumah. Beruntung salah satu tetangga dekat yang juga fisioterapis punya banyak rekan dan kenalan sesama fisioterapis dan salah satunya bersedia untuk ke rumah dan terapi di rumah. Kinan kemudian diterapi di rumah. Chest therapy ini dimulai dengan mengarahkan IR (infra red) ke bagian dada dan punggung Kinan, masing-masing selama 10-15 menit. Hal ini bertujuan untuk menghangatkan dan membantu mengencerkan lendir/dahak.
Kinan waktu chest therapy di rumah
Setelah itu, Kinan di massage di bagian punggung dan bagian dada, serta dilakukan cupping (menepuk pelan punggung dengan tangan yang ditangkupkan dari arah bawah ke atas) hal ini bertujuan membantu lendir/dahak naik sehingga lebih mudah dikeluarkan.
Setelah terapi pertama, mulai tampak perubahan Kinan, batuk berkurang dan tidur malam lebih nyenyak. Saya melakukan terapi 2x dalam seminggu. Lendir/dahak tidak selalu dikeluar melalui muntah, bisa juga ditelan dan keluar bersama pup. Ohya, beberapa kali Kinan juga saya nebu, mendapat resep dari dr Cahya untuk membantu batuknya lebih kalem.
_____________________
Di akhir konsultasi, dr. Cahya memberi saya nomer hpnya dan mengingatkan saya begitu menerima hasilnya agar sgera menghubungi dr. Cahya via whatsapp. Oh ya Allah, baik bangeeeeet. Angin segar bagi saya karena nggak harus kelamaan deg-degan nunggu konsultasi minggu depan dan nggak usah wira wiri solo-jogja. Alhamdulillah. Alhamdulillah.
Udah happy lagi anaknya, Alhamdulillah
Tapi tetep seminggu kemudian saya konsultasi dan cek perkembangan Kinan juga. Alhamdulillah Kinan udah naik sampai 500gr. Ini bikin lega banget sih ya, walau masih PR mengembalikan bb sebelum sakit dulu.
dr. Cahya juga mengingatkan kami untuk nggak sedikit-sedikit kasih obat kalau Kinan batuk. Coba diamati dulu apa memang perlu tindakan atau tidak. Sekiranya tidak ada keluhan terapi uap dan chest trerapi juga tidak perlu dilakukan lagi. Dan sekarang Kinan masih dalam masa menghindari telur dan olahannya, meski kadang biskuit sesekali tidak terhindarkan, tapi saya berusaha banget buat menghindari, biar ini bener-bener bisa tuntas. Setelah masa eliminasi ini, minggu depan saya mau coba berikan menu dengan telur dan meihat reaksi alergi Kinan, semoga nggak keulang lagi yang kemarin ya. Kalaupun ternyata bereaksi, mungkin saya akan coba eliminasi telur dan olahannya lebih lama lagi.
Semoga kita dan anak-anak kita sehat selalu ya! Amin.
--
Love,
Ky

Komentar