Kali ini lagi kepengen ngomongin soal Attachment Parenting yang udah dari kapan tau diniatin pengen nulis tapi baru kesampean kelar sekarang 😂
Apasih Attachment Parenting?
Attachment Parenting (AP) adalah suatu cara atau pendekatan dalam mengasuh anak yang bertujuan membangun hubungan kedekatan antara orang tua dan anak. Yang terpenting, Attachment Parenting berarti membuka mata dan hati pada kebutuhan bayi dan menjadikan pengetahuan tersebut sebagai pedoman untuk membuat keputusan. Intinya AP adalah belajar untuk membaca tanda-tanda dari bayi dan meresponnya denhan tepat.
Belajar peka, memahami dan mengerti bayi kita, dengan kedekatan emosi yang dilakukan dg berbagai pendekatan secara fisik juga tentunya.
Saya, termasuk salah satu pengikut pendekatan ini. Bagi saya Attachment Parenting adalah pendekatan yang cukup baik. Saya suka. Saya cocok. Dan saya coba mempelajari kemudian saya praktekan pula. Tapi, yang baik menurut saya, belum tentu baik juga buat ibu lain. Orang tua yang tidak menganut AP bukan berati tidak baik (menurut saya) lho ya, karena masing-masing orang tua punya metode masing-masing. Semua baik, semua ingin yang terbaik. Dan pasti setiap orang tua adalah org tua terbaik bagi bayi mereka, setuju? Sip
AP sendiri memiliki beberapa perangkat yang disebut oleh Sears sebagai Baby B :
Birth bonding; Breastfeeding; Babywearing; Bedding close to baby; Belief in baby's cry; Balance and boundaries; Beware of baby trainers
Perangkat Baby B ini digunakan untuk kita memulai menerapkan Attachment Parenting. Disebut perangkat, karena tidak harus semua dipraktekkan dan tidak pula harus berurutan. Disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing orang tua dan bayi.
Saya sendiri baru menerapkan beberapa perangkat AP, yaitu:
Birth bonding
Karena saya melahirkan dengan proses operasi, dan kebijakan di RSKIA tempat saya melahirkan, tidak melakukan IMD pada ibu yang melahirkan secara operasi. Saya sempat sediiiihhh dan merasa kecewa, karena saya pernah baca betapa banyak banget manfaat IMD ini, tentang kolostrum, tentang skin to skin sama baby juga ahhh.
Tapi ternyata birth bonding lebih dari itu. Saya kemudian menyemangati diri sendiri lagi. Hei, dunia belum berakhir, kamu belum gagal ! Gitu terus hahaha namanya juga ibu baru
Alhamdulillah setelah boleh pulang, sampai rumah, pagi harinya saya bisa langsung memandikan Kinan, memakaikan baju Kinan, menggendong Kinan juga! Wha kadang bisa sampai lupa nyeri jahitan di perut hahaha
Tapi untuk menidurkan kinan di kasur/box baby masih harus minta bantuan sampai kurang lebih 7 harian karena ya Allah sakit banget buat membungkuk seperti itu huhu
Waktu bisa mengurus Kinan di awal kehidupannya ini rasanya jadi lebih PD dan happy buat proses-proses selanjutnya ❤️
Breastfeeding
Saya menyusui bayi saya. Beberapa hari awal pulang ke rumah setelah melahirkan, saya terkadang meminta bantuan orang tua untuk memberikan ASI dengan media sendok. ASI perah sudah saya siapkan malam hari sebelum saya tidur. Karena saya melahirkan dengan proses operasi, awalnya saya lumayan kesulitan untuk sekedar bangun dari posisi tidur. Jadi ASI perah sangat membantu sambil menunggu saya berhasil duduk sempurna dan menyusui bayi saya.
Bedding Close to Baby
Saya tidur bersama bayi saya (bedsharing). Ada baby box, tapi lebih sering saya pakai waktu baby masih under 5m. Ketika tidur siang dan saya harus melakukan aktivitas lain, box bayi ini sangaaaat membantu saya. Setidaknya saya merasa bayi saya aman dari nyamuk serangga dan juga mencegah jatuh dari kasur biasa.
Babywearing
Menggendong. Iya saya juga hampir selalu menggendong Kinan. Dengan dan tanpa gendongan. Dulu impian saya, punya bayi yang bisa betah duduk manis di stroller. Tapi ternyata Kinan bukan salah satu dari bayi yang betah duduk diam di stroller hahaha
Suami pun juga males malesan angkut angkut stroller kalau kami jalan-jalan, lebih suka menggendong Kinan.
Dan ternyata ada manfaatnya dari menggendong ini kami jalan jalan sembari bonding dengan Kinan ❤️
Belief in baby's cry
Untuk yang satu ini, entah memang benar klik ada perasaan mengerti beneran atau cuma sugesti aja haha
Karena beberapa minggu setelah Kinan lahir, saya mulai bisa membedakan tangisan Kinan. Yang mana menangis karena haus/lapar, kurang nyaman (kepanasan/kedinginan), pip atau pup, ngantuk, kesakitan atau tangisan lainnya.
Karena memang saya sendiri percaya banget kalau tangisan bayi ini sebagai bentuk komunikasi bayi kepada kita. Lha gimana wong bisanya baru nangis hehe tapi bener deh kalau diperhatikan, beda lho tangisannya atau perasaan saya aja ya ?hihi
Balance and boundaries
Apa yg saya lakukan? Diantaranya, iya saya merawat bayi saya (almost) sendiri. Sesekali dibantu oleh orang tua saya. Tanpa asisten rumah tangga (ART) krn saya full time mother :) alias ibu rumah tangga (IRT) biasa hehe
Menurut saya, dalam mempraktekkan AP ini, tidak harus melulu menomorsatukan bayi. Kebutuhan ibu juga tidak kalah penting. Semua butuh keseimbangan, kan? Karena bayi akan ikut happy kalau ibunya happy! Hihi
Sempatkan dan perhatikan juga kebutuhan kita. Nggak perlu merasa bersalah kalau sebentar saja kita "berpisah" dengan bayi kita karena mau me time sejenak. Me time pun nggak harus mahal dan jauh kalau bagi saya, cukup duduk manis sambil olshopan saja sudah bisa bikin bahagia hahaha atau sekedar minum cokelat hangat sambil baca buku bersantai sejenak nggak ada salahnya, kan? Karena kita harus tetap waras demi si jabang bayi hehe
Diusia Kinan yang hampir 2 tahun ini, Kinan semakin ngerti trik untuk merajuk minta ini itu bahkan nggak jarang permintaannya nggak masuk akal. Gara-gara lihat iklan di tv misalnya terus jadi ikutan pengen. Lihat kuda, minta kuda. Lihat ini mau itu dan sebagainya. Nah saya dan suami sepakat untuk tetap tegas dan memberi batasan mana yang iya dan mana yang tidak beserta alasan logis dengan bahasa sederhana yang bisa Kinan pahami. Awalnya tentu terjadi pertempuran emosi air mata hahaha tapi makin ke sini, makin kelihatan manfaatnya. Di tempat umum pun kalau mood Kinan lagi bagus, Alhamdulillah bisa dikasih tahu tanpa nada tinggi :)
Hampir 2 tahun ini saya sedikit banyak mempraktekkan AP, apa yang sudah saya rasakan?
• Seringkali saya merasa Kinan "memahami" emosi saya. Kalau saya lagi kesel, lagi stress atau sejenisnya, Kinan cenderung ikutan rewel haha kalau saya happy, Kinan juga ikut happy. Amazing bangettttt meski alasan saya happy se remeh temeh dapet sale barang inceran atau hanya karena bapak Kurir datang mengantar paketan hahaha
Dari sini saya pelan-pelan jadi belajar buat mengendalikan emosi saya demi menjaga mood Kinan juga.
• Sayapun sebaliknya, sedikit banyak juga bisa memahami kebutuhan Kinan. Perasaan ini cukup menggembirakan ya, apalagi kalau orang lain nggak ngerti, yang ngerti cuma saya. Wuihhhh bahagiaaaaa lhooo. Rasanya kayak bangga ..dan beneran merasa jadi ibu hahaha
Kalau di usia Kinan yang hampir 2 tahun ini, mungkin terasa lebih mudah untuk memahami kebutuhannya karena Alhamdulillah sedikit sedikit Kinan mulai bisa mengucapkan kosakata sederhana buat menyampaikan kepada kami.
Tapi dulu waktu masih bayi merah, cuma nangis nangis aja cara komunikasinya. Dan entah kenapa mungkin karena keseringan dengar dan (mungkin juga) karena ada beberapa unsur dari AP yang saya praktekkan, saya juga jadi bisa mengerti, bisa membedakan tangisan Kinan. Tangisan karena haus atau lapar, ngantuk, karena merasa tidak nyaman, tangisan lain juga bisa aja gitu ngerti. Eh apa sok ngerti ya hahahaha
_____
Dr. Sears dalam bukunya "Menggendong Anak itu Perlu", menyampaikan beberapa manfaat Attachment Parenting, diantaranya disebutkan bahwa bayi AP ini lebih cerdas, lebih sehat, bayi AP tumbuh lebih baik dan berperilaku lebih baik, orang tua dan anak AP dapat bekerja sama dengan lebih baik, dan AP dapat meningkatkan empati.
Wah tentu ini jadi harapan semua orang tua ya :)
Nah, dari sumber lain yang saya baca, sebenernya bahkan AP ini bukan teori parenting lho. AP adalah tentang menjalin keterikatan dengan bayi kita. Seperti yg saya sebutkan di awal juga, kalau AP ini sebuah pendekatan, supaya kita bisa menemukan sendiri pola asuh yang tepat untuk kita dan anak kita. Karena setiap anak itu unik dan begitu pula setiap orang tua, juga unik ;)
Jadi, kita sendiri yang bisa menemukan pola asuh seperti apa yang tepat untuk anak kita. Gimana caranya? Yah salah satunya dengan Attachment Parenting itu tadi ❤️
Love,
KY
Apasih Attachment Parenting?
Attachment Parenting (AP) adalah suatu cara atau pendekatan dalam mengasuh anak yang bertujuan membangun hubungan kedekatan antara orang tua dan anak. Yang terpenting, Attachment Parenting berarti membuka mata dan hati pada kebutuhan bayi dan menjadikan pengetahuan tersebut sebagai pedoman untuk membuat keputusan. Intinya AP adalah belajar untuk membaca tanda-tanda dari bayi dan meresponnya denhan tepat.
Belajar peka, memahami dan mengerti bayi kita, dengan kedekatan emosi yang dilakukan dg berbagai pendekatan secara fisik juga tentunya.
Saya, termasuk salah satu pengikut pendekatan ini. Bagi saya Attachment Parenting adalah pendekatan yang cukup baik. Saya suka. Saya cocok. Dan saya coba mempelajari kemudian saya praktekan pula. Tapi, yang baik menurut saya, belum tentu baik juga buat ibu lain. Orang tua yang tidak menganut AP bukan berati tidak baik (menurut saya) lho ya, karena masing-masing orang tua punya metode masing-masing. Semua baik, semua ingin yang terbaik. Dan pasti setiap orang tua adalah org tua terbaik bagi bayi mereka, setuju? Sip
Birth bonding; Breastfeeding; Babywearing; Bedding close to baby; Belief in baby's cry; Balance and boundaries; Beware of baby trainers
Perangkat Baby B ini digunakan untuk kita memulai menerapkan Attachment Parenting. Disebut perangkat, karena tidak harus semua dipraktekkan dan tidak pula harus berurutan. Disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing orang tua dan bayi.
Saya sendiri baru menerapkan beberapa perangkat AP, yaitu:
Birth bonding
Karena saya melahirkan dengan proses operasi, dan kebijakan di RSKIA tempat saya melahirkan, tidak melakukan IMD pada ibu yang melahirkan secara operasi. Saya sempat sediiiihhh dan merasa kecewa, karena saya pernah baca betapa banyak banget manfaat IMD ini, tentang kolostrum, tentang skin to skin sama baby juga ahhh.
Tapi ternyata birth bonding lebih dari itu. Saya kemudian menyemangati diri sendiri lagi. Hei, dunia belum berakhir, kamu belum gagal ! Gitu terus hahaha namanya juga ibu baru
Alhamdulillah setelah boleh pulang, sampai rumah, pagi harinya saya bisa langsung memandikan Kinan, memakaikan baju Kinan, menggendong Kinan juga! Wha kadang bisa sampai lupa nyeri jahitan di perut hahaha
Tapi untuk menidurkan kinan di kasur/box baby masih harus minta bantuan sampai kurang lebih 7 harian karena ya Allah sakit banget buat membungkuk seperti itu huhu
Waktu bisa mengurus Kinan di awal kehidupannya ini rasanya jadi lebih PD dan happy buat proses-proses selanjutnya ❤️
Breastfeeding
Saya menyusui bayi saya. Beberapa hari awal pulang ke rumah setelah melahirkan, saya terkadang meminta bantuan orang tua untuk memberikan ASI dengan media sendok. ASI perah sudah saya siapkan malam hari sebelum saya tidur. Karena saya melahirkan dengan proses operasi, awalnya saya lumayan kesulitan untuk sekedar bangun dari posisi tidur. Jadi ASI perah sangat membantu sambil menunggu saya berhasil duduk sempurna dan menyusui bayi saya.
Bedding Close to Baby
Saya tidur bersama bayi saya (bedsharing). Ada baby box, tapi lebih sering saya pakai waktu baby masih under 5m. Ketika tidur siang dan saya harus melakukan aktivitas lain, box bayi ini sangaaaat membantu saya. Setidaknya saya merasa bayi saya aman dari nyamuk serangga dan juga mencegah jatuh dari kasur biasa.
Babywearing
Menggendong. Iya saya juga hampir selalu menggendong Kinan. Dengan dan tanpa gendongan. Dulu impian saya, punya bayi yang bisa betah duduk manis di stroller. Tapi ternyata Kinan bukan salah satu dari bayi yang betah duduk diam di stroller hahaha
Suami pun juga males malesan angkut angkut stroller kalau kami jalan-jalan, lebih suka menggendong Kinan.
Dan ternyata ada manfaatnya dari menggendong ini kami jalan jalan sembari bonding dengan Kinan ❤️
Belief in baby's cry
Untuk yang satu ini, entah memang benar klik ada perasaan mengerti beneran atau cuma sugesti aja haha
Karena beberapa minggu setelah Kinan lahir, saya mulai bisa membedakan tangisan Kinan. Yang mana menangis karena haus/lapar, kurang nyaman (kepanasan/kedinginan), pip atau pup, ngantuk, kesakitan atau tangisan lainnya.
Karena memang saya sendiri percaya banget kalau tangisan bayi ini sebagai bentuk komunikasi bayi kepada kita. Lha gimana wong bisanya baru nangis hehe tapi bener deh kalau diperhatikan, beda lho tangisannya atau perasaan saya aja ya ?hihi
Balance and boundaries
Apa yg saya lakukan? Diantaranya, iya saya merawat bayi saya (almost) sendiri. Sesekali dibantu oleh orang tua saya. Tanpa asisten rumah tangga (ART) krn saya full time mother :) alias ibu rumah tangga (IRT) biasa hehe
Menurut saya, dalam mempraktekkan AP ini, tidak harus melulu menomorsatukan bayi. Kebutuhan ibu juga tidak kalah penting. Semua butuh keseimbangan, kan? Karena bayi akan ikut happy kalau ibunya happy! Hihi
Sempatkan dan perhatikan juga kebutuhan kita. Nggak perlu merasa bersalah kalau sebentar saja kita "berpisah" dengan bayi kita karena mau me time sejenak. Me time pun nggak harus mahal dan jauh kalau bagi saya, cukup duduk manis sambil olshopan saja sudah bisa bikin bahagia hahaha atau sekedar minum cokelat hangat sambil baca buku bersantai sejenak nggak ada salahnya, kan? Karena kita harus tetap waras demi si jabang bayi hehe
Diusia Kinan yang hampir 2 tahun ini, Kinan semakin ngerti trik untuk merajuk minta ini itu bahkan nggak jarang permintaannya nggak masuk akal. Gara-gara lihat iklan di tv misalnya terus jadi ikutan pengen. Lihat kuda, minta kuda. Lihat ini mau itu dan sebagainya. Nah saya dan suami sepakat untuk tetap tegas dan memberi batasan mana yang iya dan mana yang tidak beserta alasan logis dengan bahasa sederhana yang bisa Kinan pahami. Awalnya tentu terjadi pertempuran emosi air mata hahaha tapi makin ke sini, makin kelihatan manfaatnya. Di tempat umum pun kalau mood Kinan lagi bagus, Alhamdulillah bisa dikasih tahu tanpa nada tinggi :)
Hampir 2 tahun ini saya sedikit banyak mempraktekkan AP, apa yang sudah saya rasakan?
• Seringkali saya merasa Kinan "memahami" emosi saya. Kalau saya lagi kesel, lagi stress atau sejenisnya, Kinan cenderung ikutan rewel haha kalau saya happy, Kinan juga ikut happy. Amazing bangettttt meski alasan saya happy se remeh temeh dapet sale barang inceran atau hanya karena bapak Kurir datang mengantar paketan hahaha
Dari sini saya pelan-pelan jadi belajar buat mengendalikan emosi saya demi menjaga mood Kinan juga.
• Sayapun sebaliknya, sedikit banyak juga bisa memahami kebutuhan Kinan. Perasaan ini cukup menggembirakan ya, apalagi kalau orang lain nggak ngerti, yang ngerti cuma saya. Wuihhhh bahagiaaaaa lhooo. Rasanya kayak bangga ..dan beneran merasa jadi ibu hahaha
Kalau di usia Kinan yang hampir 2 tahun ini, mungkin terasa lebih mudah untuk memahami kebutuhannya karena Alhamdulillah sedikit sedikit Kinan mulai bisa mengucapkan kosakata sederhana buat menyampaikan kepada kami.
Tapi dulu waktu masih bayi merah, cuma nangis nangis aja cara komunikasinya. Dan entah kenapa mungkin karena keseringan dengar dan (mungkin juga) karena ada beberapa unsur dari AP yang saya praktekkan, saya juga jadi bisa mengerti, bisa membedakan tangisan Kinan. Tangisan karena haus atau lapar, ngantuk, karena merasa tidak nyaman, tangisan lain juga bisa aja gitu ngerti. Eh apa sok ngerti ya hahahaha
_____
Dr. Sears dalam bukunya "Menggendong Anak itu Perlu", menyampaikan beberapa manfaat Attachment Parenting, diantaranya disebutkan bahwa bayi AP ini lebih cerdas, lebih sehat, bayi AP tumbuh lebih baik dan berperilaku lebih baik, orang tua dan anak AP dapat bekerja sama dengan lebih baik, dan AP dapat meningkatkan empati.
Wah tentu ini jadi harapan semua orang tua ya :)
Nah, dari sumber lain yang saya baca, sebenernya bahkan AP ini bukan teori parenting lho. AP adalah tentang menjalin keterikatan dengan bayi kita. Seperti yg saya sebutkan di awal juga, kalau AP ini sebuah pendekatan, supaya kita bisa menemukan sendiri pola asuh yang tepat untuk kita dan anak kita. Karena setiap anak itu unik dan begitu pula setiap orang tua, juga unik ;)
Jadi, kita sendiri yang bisa menemukan pola asuh seperti apa yang tepat untuk anak kita. Gimana caranya? Yah salah satunya dengan Attachment Parenting itu tadi ❤️
Love,
KY
Komentar
Posting Komentar